(0)



Bisnis.com, JAKARTA – Sedikitnya 16.180 calon debitur Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dan Subsidi Selisih Bunga (SSB) akan melaksanakan akad massal dalam pameran virtual perumahan subsidi.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengemukakan bahwa pemanfaatan teknologi harus memberikan nilai tambah bagi pelaksanaan pembangunan infrastruktur, bukan sekedar ikut-ikutan atau mengikuti tren sesaat.

“Untuk terus menuju ke arah e-learning, harus disiapkan SDM yang dapat menggunakan teknologi informasi,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta pada Sabtu (22/8/2020) berkenaan denhan pameran perumahan subsidi tersebut..

Selama pelaksanaan pameran juga akan diselenggarakan akad massal untuk kepemilikan rumah subsidi sebanyak 16.180 calon debitur pada Program FLPP dan SSB terhitung dari 1–25 Agustus 2020. Perinciannya adalah 10.917 unit SSB dan 5.263 unit FLPP yang disalurkan melalui 13 bank pelaksana.

Hingga Rabu (19/8/2020) dana pembiayaan FLPP tahun 2020 yang telah disalurkan sebanyak 84.080 unit senilai Rp8,54 triliun, sehingga total penyaluran dana FLPP dari tahun 2010 – 2020 senilai Rp52,91 triliun dengan 739.682 unit.

Pameran virtual perumahan subsidi itu akan dibuka oleh Basuki Hadimuljono secara virtual pada 25 Agustus 2020. Acara pembukaan pameran juga ditayangkan secara live via zoom dan YouTube Badan Layanan Umum (BLU) Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP).

Direktur Utama PPDPP Arief Sabaruddin selaku Ketua Sub Bidang Pameran Foto  Hapernas Tahun 2020 mengatakan melalui pameran perumahan virtual ini masyarakat dapat mengakses dan mendapatkan informasi tentang pembiayaan perumahan dan rumah subsidi yang siap huni dari 170 pengembang.

Pameran virtual akan melibatkan 13 bank pelaksana penyalur dana program subsidi perumahan yakni FLPP dan SSB serta 170 pengembang perumahan subsidi dan Perum Perumnas.

Bank-bank pelaksana tersebut adalah Bank BTN, BTN Syariah, BNI, Mandiri, BRI, BRIS, BJB, Jatim Syariah, Kalsel Syariah, Sumsel Babel, Sulteng, Riau Kepri dan NTB Syariah.


Sumber : ekonomi.bisnis.com


Baca Artikel Terkait
Berita Terkini | 13 April 2020
Apersi Juga Pastikan Proyek Rumah Subsidi Tak Terhenti Saat PSBB
Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia memastikan bahwa pengerjaan proyek hunian bersubsidi akan terus berlanjut menyusul akan diterapkannya pembatasan sosial berskala besar di tiga wilayah Jawa Barat yakni Bogor, Depok, dan Bekasi.Pengerjaan proyek hunian bersubsidi untuk kalangan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) itu akan mengedepankan protokol pencegahanBaca Selengkapnya
Berita Terkini | 13 April 2020
PSBB Berlaku di Bodebek, Proyek Rumah Bersubsidi Jalan Terus
Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi pengembang memastikan bahwa pembangunan rumah bersubisidi akan terus berjalan di tengah status pembatasan sosial berskala besar yang segera diterapkan di Bogor, Depok, dan Bekasi.Keberlanjutan pembangunan rumah bersubsidi itu utamanya bagi proyek yang sudah berjalan sehingga diharapkan serah terima kunci akan tetap sesuai dengan jadwal yang ditetapkan.Baca Selengkapnya
Berita Terkini | 6 April 2020
Tren Pasar Properti Menurun, Ini yang Dilakukan Pengembang
Bisnis.com, YOGYAKARTA — Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia DIY menilai tren pasar properti sedang menurun antara lain disebabkan oleh pandemi virus corona.“Trennya memang menurun [sektor properti] karena pengaruh ekonomi makro. Corona terdampak juga, tetapi sedikit saja,” kata Ketua DPD Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) DIY Rama Adyaksa Pradipta, Minggu (5/4/2020).Menurutnya, jikaBaca Selengkapnya