(0)



Bisnis.com, JAKARTA--PT Modernland Realty Tbk. melalui anak usahanya PT Golden Surya Makmur meraih penghargaan dari PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Cabang BSD sebagai pengembang yang berhasil menyalurkan KPR Subsidi terbanyak sepanjang 2018.

Pengembang yang menggarap perumahan low cost Puri Kencana, Cikande-Serang, Banten itu menyalurkan sebanyak 264 unit dengan nilai sebesar Rp30,53 miliar.

“Semoga hal ini bisa semakin memacu kami untuk bekerja lebih baik lagi dalam menyediakan hunian yang berkualitas dan terjangkau bagi para pekerja di sekitar kawasan Cikande dengan menggunakan KPR BTN,” ujar Feliks Hariyanto, Low Cost Housing Division Head PT Modernland Realty Tbk., dalam rilisnya Jumat (5/4/2019).

Selain di BTN Cabang BSD, PT Golden Surya Makmur juga menyalurkan KPR Subsidi di beberapa bank lain selama tahun 2018 dengan jumlah 126 unit dengan nilai sebesar Rp14,603 miliar

Perumahan Puri Kencana yang dikembangkan di atas lahan seluas 12,6 hektare sejak tahun 2015, rencananya akan mencakup 937 unit rumah dan hingga saat ini sudah 90 persen terbangun.

PT Golden Surya Makmur akan melanjutkan pengembangan perumahan Puri Kencana tahap 2 di atas lahan seluas 10,2 hektare dengan total unit rumah yang akan dibangun sebanyak 815 unit.

Rumah yang dipasarkan di perumahan Puri Kencana antara lain Type 29/72 seharga Rp124 jutaan dan Tipe 36/72 seharga Rp130 jutaan.

Feliks mengatakan, keunggulan perumahan Puri Kencana antara lain kusen full aluminium, pintu solid, plafond GRC, rangka atap baja ringan dan lantai mezzanin.

“Untuk mempercepat penjualan, kami mengadakan product knowledge di pabrik-pabrik sekitar kawasan Cikande dan  bekerjasama dengan agen properti spesialis rumah sederhana,” ujar Feliks.

Sepanjang tahun 2018 lalu PT Golden Surya Makmur berhasil menjual sebanyak 362 unit senilai Rp45,893 miliar sedangkan di tahun 2019 perseroan menargetkan dapat meraih penjualan sebanyak 160 unit senilai Rp20,800 miliar.

Selain Perumahan Puri Kencana, PT Modernland Realty Tbk., juga mengembangkan perumahan low cost lainnya, di antaranya Perumahan Puri Teratai, Purimas dan Green Valley di Sukabumi, yang bertujuan ikut membantu pemerintah dalam penyedian rumah sederhana.

“Ke depan kami akan terus mengembangkan perumahan low cost agar masyarakat berpenghasilan rendah bisa semakin mudah dan berkesempatan memiliki rumah layak terjangkau sehingga produktivitas juga akan meningkat,” ujar Freddy Chan, Vice President Director PT Modernland Realty Tbk.

Di kawasan Cikande, PT Modernland Realty Tbk., melalui anak usaha PT Modern Industrial Estat, mengembangkan kawasan industri ModernCikande sejak tahun 1991. Berdiri di atas lahan seluas 3.175 hektare, ModernCikande Industrial Estate kini telah dihuni oleh lebih dari 200 perusahaan baik lokal maupun asing yang menyerap banyak tenaga kerja dan para pekerja itu membutuhkan hunian yang terjangkau dan dekat dengan lokasi pabrik.


Sumber : ekonomi.bisnis.com


Baca Artikel Terkait
Berita Terkini | 13 April 2020
Apersi Juga Pastikan Proyek Rumah Subsidi Tak Terhenti Saat PSBB
Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia memastikan bahwa pengerjaan proyek hunian bersubsidi akan terus berlanjut menyusul akan diterapkannya pembatasan sosial berskala besar di tiga wilayah Jawa Barat yakni Bogor, Depok, dan Bekasi.Pengerjaan proyek hunian bersubsidi untuk kalangan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) itu akan mengedepankan protokol pencegahanBaca Selengkapnya
Berita Terkini | 13 April 2020
PSBB Berlaku di Bodebek, Proyek Rumah Bersubsidi Jalan Terus
Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi pengembang memastikan bahwa pembangunan rumah bersubisidi akan terus berjalan di tengah status pembatasan sosial berskala besar yang segera diterapkan di Bogor, Depok, dan Bekasi.Keberlanjutan pembangunan rumah bersubsidi itu utamanya bagi proyek yang sudah berjalan sehingga diharapkan serah terima kunci akan tetap sesuai dengan jadwal yang ditetapkan.Baca Selengkapnya
Berita Terkini | 6 April 2020
Tren Pasar Properti Menurun, Ini yang Dilakukan Pengembang
Bisnis.com, YOGYAKARTA — Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia DIY menilai tren pasar properti sedang menurun antara lain disebabkan oleh pandemi virus corona.“Trennya memang menurun [sektor properti] karena pengaruh ekonomi makro. Corona terdampak juga, tetapi sedikit saja,” kata Ketua DPD Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) DIY Rama Adyaksa Pradipta, Minggu (5/4/2020).Menurutnya, jikaBaca Selengkapnya