(0)



Bisnis.com, JAKARTA — Kondisi pasar properti pada 2020 diprediksi masih belum mengalami perbaikan yang signifikan, tetapi sejumlah pengembang tetap berniat untuk meluncurkan produk-produk baru.

Salah satu pengembang yang mengutarakan minat untuk meluncurkan produk baru ialah PT Menara Astra (Astra Property).

Head of Asset Management & Corporate Communication Astra Property Demmy Indranugroho mengatakan bahwa pihaknya berencana untuk mengembangkan proyek properti terintegrasi (mixed-use) pada 2020.

“Kami akan bangun apartemen high rise yang dilengkapi dengan perkantoran dan area komersial,” ujar Demmy kepada Bisnis, Jumat (1/11/2019).

Dia menjelaskan bahwa proyek terbaru Astra Property itu berlokasi di kawasan Jalan Gatot Subroto, Jakarta. Menurutnya, produk tersebut akan difokuskan untuk menyasar segmen premium.

“Kami targetkan pemasarannya bisa mulai diluncurkan pada kuartal pertama 2020,” ucapnya.

Demmy optimistis produk tersebut bisa disambut positif oleh pasar karena lokasinya yang strategis dan konsep yang sangat menarik. Pada produk properti terbaru tersebut, dia menjelaskan Astra akan tetap berupaya mempertahankan kualitas yang terbaik dari segi desain, bahan bangunan, dan fasilitas.

Selain itu, Astra juga akan selalu mengikuti perkembangan teknologi dalam industri properti atau yang sering disebut proptech.

Selain meluncurkan produk baru, Demmy menjelaskan bahwa pihaknya juga akan meluncurkan ulang (relaunching) salah satu proyek kawasan yang sedang dikembangkan yaitu Arumaya.

Sebelumnya, Astra Property baru meluncurkan produk hunian pada kawasan tersebut.

Rencananya pada tahun depan pengembang tersebut akan mulai membangun area perkantoran dan area komersial yang saling terintegrasi di kawasan yang berlokasi di Jalan T.B. Simatupang, Jakarta Selatan.

Arumaya merupakan salah satu produk yang dikembangkan Astra Property bersama Hongkong Land. Arumaya berkonsep apartemen satu menara dengan konsep mixed-use.


Sumber : ekonomi.bisnis.com


Baca Artikel Terkait
Berita Terkini | 6 April 2020
Pengembang Pertanyakan Keterlambatan Pencairan KPR FLPP
Bisnis.com, JAKARTA - Pengembang hunian bersubsidi meminta penjelasan dari Ditjen Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Kementerian PUPR terkait masih adanya keterlambatan dana pencairan Kredit Pemilikan Rakyat Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (KPR FLPP).Alasannya, pengembang di luar Pulau Jawa masih kerap menerima keterlambatan proses pencairan KPR FLPP dari Pusat Pengelolaan DanaBaca Selengkapnya
Berita Terkini | 30 Maret 2020
Jelang Ramadan, Sektor Properti Masih Wait and See
Bisnis.com, JAKARTA — Jelang Ramadan, pengembang properti memprediksi masyarakat dan kalangan investor masih tetap melakukan sikap wait and see menyusul mewabahnya virus corona jenis baru di Indonesia.Ketua Umum Asosiasi Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Junaidi Abdillah mengatakan permintaan hunian bersubsidi dinilai sangat tinggi jika dalam kondisi normal."Permasalahannya, Ramadan tahunBaca Selengkapnya
Berita Terkini | 30 Maret 2020
Genjot KPR, Pengembang Rumah Subsidi Rela Beri Stimulus
Bisnis.com, JAKARTA - Pengembang rumah subsidi harus rela memberikan stimulus kepada konsumen menyusul tekanan yang melanda sektor properti akibat dampak wabah corona atau Covid-19. Ketua Umum Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Junaidi Abdillah mengatakan bahwa pihaknya berinisiatif memberikan keringanan terhadap kalangan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dalam pembelian rumah. KeringananBaca Selengkapnya