(0)



Jakarta, Selasa, 9 Juli 2019 – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk dan PT PP Properti Tbk, sepakat menggelar promo pemasaran Kredit Pemilikan Rumah dan Apartemen (KPR/KPA), yang bertajuk “5 Great”. Kesepakatan ini diawali dengan penandatangan Memorandum of Understanding (Mou) oleh kedua belah pihak, di Menara Bank BTN, Harmoni, Jakarta Pusat, Selasa (9/7).  

Hadir dalam tersebut, Direktur Consumer Banking PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Budi Satria, Direktur Utama PT PP Properti Tbk Taufik Hidayat, Direktur Realty PT PP Properti Tbk Galih Saksono, Direktur Keuangan PT PP Properti Indrayanto, Senior Vice President Nonsubsidize & Consumer Lending Division Bank BTN Suryanti Agustinar, dan sejumlah pimpinan Kantor Cabang Bank BTN. 

“Kerjasama ini merupakan komitmen kami dalam menjalankan Program Sinergi Antar BUMN. Kami akan terus menjalin kerjasama dengan semasa BUMN lain guna meningkatkan kinerja bisnis yang saling menguntungkan,” kata Budi Satria, Direktur Consumer Banking PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, saat sambutan acara penandatangan MoU.   

Budi berharap, Program 5 Great dapat menggairahkan pasar di semester II-2019, seiring dengan mulai tumbuhnya optimisme industri properti pascapilpres April lalu. Potensi penjualan proyek-proyek properti besutan PP Properti di beberapa wilayah terbilang cukup besar. “Karenanya, melalui kerjasama ini kami menargetkan menyalurkan pembiayaan KPR/KPA sebesar Rp1,3 triliun,” ujarnya. 

Senior Vice President Nonsubsidize & Consumer Lending Division Bank BTN Suryanti Agustinar menjelaskan, Program 5 Great bertujuan memberikan kemudahan bagi masyarakat yang ingin memiliki hunian di seluruh proyek properti besutan PP Properti dengan harga terjangkau serta cicilan ringan. 

Sebab, lanjut Yanti, sapaan akrabnya, selain bunga cukup rendah hanya 5%, masyarakat yang mengajukan KPR dengan program tersebut juga akan mendapatkan banyak keuntungan. Antara lain, bebas biaya administrasi, bebas biaya appraisal, bebas biaya provisi, proses cepat, hadiah tabungan Batara hingga Rp1 juta, dan diskon asuransi jiwa 10%. 

“Program 5 Great merupakan inovasi paling gress sekaligus upaya kami dalam menopang daya beli masyarakat, sehingga impian untuk memiliki hunian idaman dengan sistim pembayaran yang mudah dan ringan dapat segera terwujud. Ke depan, kami akan terus menghadirkan inovasi-inovasi pemasaran baru demi kepuasan nasabah,” papar Yanti.

Sebagai informasi tambahan, hingga 31 Maret 2019 Bank BTN masih mencatat kenaikan penyaluran kredit sebesar 19,57% secara tahunan (year-on-year/yoy) dari Rp202,5 menjadi Rp242,13 triliun. Pertumbuhan kredit tersebut bersumber dari lini sektor perumahan dan non-perumahan. Di sektor perumahan, kredit tercatat tumbuh 19,11% yoy dari Rp184,46 triliun pada akhir Maret 2018 menjadi Rp 219,72 triliun di akhir Maret 2019.

Sementara itu, permintaan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Subsidi yang masih tinggi menjadi pendorong kuat kenaikan total kredit di segmen ini. Catatan keuangan Bank BTN merekam KPR Subsidi naik 28,87% yoy dari Rp79,14 triliun per 31 Maret 2018 menjadi Rp101,99 triliun di periode yang sama tahun ini.

Per triwulan I-2019, KPR Non-Subsidi pun naik sebesar 14,37% yoy menjadi Rp79,83 triliun. Dengan capaian tersebut, KPR emiten bersandi saham BBTN ini tumbuh sekitar 22,07% yoy menjadi Rp181,83 triliun pada 31 Maret 2019. Rapor hijau tersebut sukses menempatkan Bank BTN sebagai pemimpin pasar di segmen KPR dengan pangsa sebesar 39,35% per Desember 2018.

Kemudian, di segmen kredit perumahan, kredit konstruksi juga terpantau naik 8,96% yoy menjadi Rp29,45 triliun pada akhir Maret 2019. Pada akhir bulan ketiga tahun ini, kredit perumahan lainnya tercatat telah disalurkan senilai Rp 8,44 triliun. 

Di sektor kredit non-perumahan, Bank BTN juga mencatatkan pertumbuhan sebesar 24,24% yoy. Kenaikan tersebut ditopang laju positif penyaluran kredit di segmen kredit konsumer dan kredit komersial yang naik masing-masing sebesar 25,53% yoy menjadi Rp4,97 triliun dan 23,88% yoy menjadi Rp17,43 triliun per triwulan I-2019. 


Sumber Foto: properti.kompas.com


Baca Artikel Terkait
Berita Terkini | 13 Juli 2020
Begini Tanggapan REI Terkait Perlunya Kolaborasi Antarpengembang
Bisnis.com, JAKARTA — Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia mendorong agar ada aturan yang mengikat kolaborasi antara pengembang besar dan pengembang menengah untuk mengatasi defisit atau backlog perumahan.Ketua Umum Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) Paulus Totok Lusida mengatakan bahwa selama ini sudah ada kerja sama antara pengembang besar dan menengah dalam membangunBaca Selengkapnya
Berita Terkini | 13 Juli 2020
Pengembang Besar dan Kecil Sulit Berkolaborasi, Ini Masalahnya
Bisnis.com, JAKARTA - Kolaborasi atau kerja sama antara pengembang besar dengan pengembang menengah untuk mengatasi backlog rumah dinilai akan sulit dilakukan.Ketua Umum Himpunan Pengembang Permukiman dan Perumahan Rakyat (Himperra) Endang Kawidjaja mengatakan kerja sama selama ini hanya dilakukan antarsesama pengembang. Dia mencontohkan kerja sama dilakukan antarsesama pengembang rumah subsidi."Selama iniBaca Selengkapnya
Berita Terkini | 13 Juli 2020
IPW Perkirakan Penjualan Rumah Tahun Ini Turun 15 Persen
Bisnis.com, JAKARTA — Penjualan rumah sepanjang tahun ini diperkirakan mengalami penurunan 15 persen akibat pandemi Covid-19.CEO Indonesia Property Watch Ali Tranghanda mengatakan bahwa sektor properti sepanjang tahun ini mengalami tekanan berat.Pada kuartal kedua 2020, mulai terlihat adanya kenaikan penjualan rumah setelah penjualan merosot sebesar 50,10 persen pada kuartal pertama."Sampai akhirBaca Selengkapnya