(0)



Dorong Sektor Properti, BTN Gelar IPEX
Berita Terkini | 18 November 2019

Jakarta, 16 November 2019. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. kembali menggelar Indonesia Property Expo (IPEX) 2019 untuk menggairahkan pasar properti sejalan dengan momentum pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Hadirnya ajang pameran perumahan di penghujung 2019 tersebut juga diharapkan dapat mengerek naik dominasi pangsa Kredit Pemilikan Rumah (KPR) perseroan. 

Plt Direktur Utama Bank BTN Oni Febriarto mengatakan sebagai pemimpin di pasar KPR, perhelatan IPEX menjadi upaya perseroan untuk ikut menggairahkan pasar properti. Opsi strategis tersebut, tambah dia, juga digelar sejalan dengan upaya bank sentral mendorong sektor properti melalui relaksasi aturan Loan to Value (LTV). \

Apalagi, ujar Oni, sektor properti memiliki dampak berlipat yang positif bagi industri lainnya. “IPEX kali ini menjadi upaya kami ikut menggairahkan pasar properti di tengah momentum stabilitas ekonomi saat ini,” jelas Oni pada pembukaan IPEX 2019 di Jakarta, Sabtu (16/11). 

Melalui pameran ini, Oni berharap masyarakat Indonesia akan kian mudah memeroleh hunian. Hal tersebut juga sejalan dengan komitmen Bank BTN dalam mendukung Program Satu Juta Rumah. “Backlog perumahan masih menjadi PR [pekerjaan rumah] bagi kami sebagai agen Kementerian PUPR [Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat] di bidang pembiayaan perumahan. Ajang IPEX ini menjadi langkah kami menyediakan berbagai pilihan hunian bagi masyarakat,” kata Oni.

Sementara itu, hingga September 2019, Bank BTN mencatatkan pertumbuhan KPR sebesar 18,45% secara tahunan (year-on-year/yoy) dari Rp163,61 triliun pada September 2018 menjadi Rp193,8 triliun. Kenaikan tersebut disumbang melesatnya penyaluran KPR Subsidi sebesar 25,54% yoy menjadi Rp111,64 triliun pada kuartal III/2019. KPR Non-subsidi Bank BTN pun melaju positif di level 10,01% yoy menjadi Rp82,16 triliun per September 2019.

Dari pameran perumahan tersebut, Bank BTN membidik potensi transaksi KPR senilai Rp3 triliun. Potensi tersebut pun diyakini akan kian meningkatkan dominasi perseroan di pasar KPR. 

Adapun, kinerja positif KPR Bank BTN sukses menempatkan bank spesialis pembiayaan perumahan ini tetap menjadi nomor wahid di pasar KPR. Per Juni 2019, Bank BTN masih mendominasi pasar KPR dengan pangsa sebesar 40,31%. Di pasar KPR Subsidi, BTN menguasai pasar dengan pangsa sebesar 91,55% per September 2019. “Kami juga berterima kasih kepada pemerintah, khususnya Kementerian PUPR, Kementerian Keuangan, dan stakeholder terkait karena telah mendukung Bank BTN hingga menjadi pemimpin pasar di bisnis KPR Subsidi,” tutur Oni. 

Dalam ajang IPEX ke-19 ini, Bank BTN menggandeng 106 pengembang. Rinciannya, sebanyak 71 di antaranya merupakan pengembang Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Non-Subsidi dan 35 sisanya merupakan pengembang KPR Subsidi. Secara total, Bank BTN menghadirkan sekitar 650 proyek perumahan yang tersebar di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.

Bank BTN juga menawarkan berbagai tipe hunian dalam pameran tersebut. Pameran yang digelar dalam rangka ulang tahun KPR ke-43 tersebut menjajakan hunian dengan kisaran harga dari Rp140 juta sampai lebih dari Rp1 miliar. Perseroan menghadirkan mulai dari rumah tapak, hingga rumah vertikal yang mengikuti tren eco living. Selain lokasi yang menyebar, Bank BTN juga menyediakan hunian di lokasi strategis seperti di Kawasan berbasis Transit Oriented Development (TOD). 

Oni merinci dalam pameran tahunan tersebut, Bank BTN juga memberikan berbagai penawaran menarik. Di antaranya, menawarkan suku bunga KPR sebesar 6,43% fixed satu tahun serta bebas biaya provisi, administrasi, dan appraisal. Bank BTN juga menghadirkan diskon asuransi jiwa sebesar 20% dan uang muka ringan mulai 1%. “Kami berharap berbagai promosi menarik ini dapat mempermudah masyarakat untuk memiliki rumah,” tutur Oni. 

Adapun, Bank Indonesia (BI) merekam adanya peningkatan penjualan properti residensial pada kuartal III/2019. Peningkatan tersebut disebabkan naiknya penjualan pada rumah tipe kecil dan tipe besar. Secara tahunan, kenaikan tersebut dinilai cukup besar dengan pertumbuhan properti residensial sebesar 13,95% secara tahunan (year-on-year/yoy) di kuartal III/2019. Angka tersebut melesat dari kontraksi negatif sebesar -15,79% yoy pada triwulan sebelumnya.   

Bank sentral juga mencatat, fasilitas KPR masih menjadi sumber pembiayaan utama bagi konsumen dalam melakukan pembelian properti residensial. “Hal ini tercermin dari hasil survei yang mengindikasikan mayoritas konsumen (76,02%) menggunakan fasilitas KPR untuk membeli properti residensial,” tulis BI dalam Survei Harga Properti Residensial Triwulan III/2019.


Baca Artikel Terkait
Berita Terkini | 20 Juli 2020
Transaksi Hunian Berharga di Atas Rp1 Miliar Bangkit Lagi
Bisnis.com, JAKARTA — Peminat produk hunian dengan kisaran harga di atas Rp1 miliar diperkirakan naik kembali di tengah pandemi Covid-19.Senior Director Leads Property Darsono Tan mengatakan bahwa produk hunian di atas Rp1 miliar ke atas saat ini mulai naik lagi setelah April, Mei, dan Juni sempat mengalami penurunan atau permintaan."SaatBaca Selengkapnya
Berita Terkini | 20 Juli 2020
SMF Sediakan Dana KPR Jangka Panjang Melalui 2 Skema, Apa Saja?
Bisnis.com, JAKARTA — PT Sarana Multigriya Finansial menyediakan dana kredit pemilikan rumah jangka panjang lewat dua skema yakni sekuritisasi dan refinancing untuk mendukung program tabungan perumahan rakyat.Direktur Utama PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) Ananta Wiyogo mengatakan bahwa perseroan siap mendukung program tabungan perumahan rakyat (tapera) yang akan diberikan oleh BadanBaca Selengkapnya
Berita Terkini | 20 Juli 2020
2020 Tinggal 5 Bulan, Apakah BP Tapera Bisa Jalan Tahun Depan?
Bisnis.com, JAKARTA — Pengoperasian Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat pada tahun depan bisa mundur apabila belum ada sejumlah aturan pendukung.Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PUPR Eko Djoeli Heripoerwanto mengatakan bahwa pengumpulan dana simpanan peserta dimulai pada Januari 2021, dimulai dari iuran peserta pegawai negeri sipil (PNS) dan TNI/Polri terlebih dahulu.Lalu,Baca Selengkapnya