(0)



JAKARTA, KOMPAS.com – Koridor timur Jakarta, tampaknya makin diminati investor dan pengembang properti.

Mereka meyakini, pembangunan infrastruktur yang demikian masif seperti Kereta Cepat Jakarta-Bandung, dan Tol Layang Jakarta-Cikampek membuat kawasan ini menjadi sunrise untuk bisnis properti.

Salah satu pengembang yang terpincut menggarap koridor timur Jakarta adalah Perum Perumnas. 

Badan Usaha Milik Negara ( BUMN) ini membangun Grand Sentraland di Karawang, kawasan industri yang diproyeksikan bakal melesat perkembangannya.


“Karawang adalah kawasan industri dengan perspektif yang berbeda. Karawang itu kawasan industri berteknologi dengan keahlian khusus,” terang Project Manager Grand Sentraland Karawang Iwan Sarkasin saat mengisi talkshow booth Perumnas di Indonesia Properti Expo (IPEX), Senayan, Sabtu (23/11/2019).

Hal ini senada dikatakan Guru Besar Universitas Padjajaran Wahyudin yang juga membeli 11 unit apartemen Grand Sentraland Karawang.

Ia menuturkan, apartemen ini dikelilingi sejumlah fasilitas yang sudah jadi, dan infrastruitur yang tengah dikembangkan.

“Tol Jakarta-Cikampek dekat dan juga dikelilingi dengan hotel berbintang. Di Karawang ini luar biasa, saya juga sering bertemu dengan orang Korea, banyak juga (orang Korea) yang tinggal disana,” ujar Wahyudin.

Apartemen ini dibanderol mulai harga Rp 240 juta hingga Rp 480 jutaan, dengan promo asumsi bunga sebesar 4,5 persen dan rental guarantee hingga 3 tahun.

Terdapat empat tipe apartemen, Studio, Studio Premium, One Bedroom, serta Two Bedroom dengan Sertifikat berupa Sertifikat Hak Milik Satuan Rumah Susun (SHMSRS).

Saat ini, Grand Sentraland sudah terjual 70 persen dari 1.535 unit. Ini artinya hanya tersisa sebanyak 450 unit. Tak hanya itu, apartemen ini juga sudah siap huni.


Sumber : properti.kompas.com


Baca Artikel Terkait
Berita Terkini | 3 Agustus 2020
BTN Sebut Permintaan Rumah Masih Tinggi
Bisnis.com, JAKARTA - Di tengah pandemi Covid-19, permintaan kebutuhan perumahan tetap ada karena fungsi rumah saat ini bukan hanya sebagai tempat tinggal belaka.Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (BTN) Pahala N. Mansury mengatakan pengaruh pandemi Covid-19 ini berdampak pada menurunnya tingkat pertumbuhan ekonomi nasional."Jumlah dari masyarakat yang terinfeksi terus meningkat,Baca Selengkapnya
Berita Terkini | 3 Agustus 2020
Sektor Perumahan Diyakini Dongkrak Pemulihan Ekonomi Nasional
Bisnis.com, JAKARTAKolaborasi berbagai entitas keuangan dan perumahan diyakini dapat mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional (PEN). Hal ini seiring dengan potensi dan daya ungkit dari dua sektor tersebut sangat besar terhadap perekonomian nasional.Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan program PEN merupakan bagian dari kebijakan luar biasa yang ditempuh pemerintah untuk memitigasi dampakBaca Selengkapnya
Berita Terkini | 27 Juli 2020
SMF Revisi Target Penyaluran Pinjaman 30 Persen
JAKARTA, KOMPAS.com - PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF akan merevisi target penyaluran pinjaman sekitar 30 persen dari total RKAP 2020 senilai Rp 13,035 triliun. Direktur Utama SMF Ananta Wiyogo mengungkapkan hal tersebut saat menjawab pertanyaan Kompas.com, dalam konferensi pers virtual, Senin (27/7/2020). "Kami masih dalam proses, dan angka pastinya masih dibicarakan denganBaca Selengkapnya