(0)



Bisnis.com, JAKARTA — Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia merilis hasil penelitian tentang Indonesia City Prosperity Index 2019 atau Indeks Kemakmuran Kota.

City Prosperity Index merupakan metode yang dikembangkan oleh UN-Habitat untuk memonitor implementasi dari Sustainable Development Goals (SDGs) dan New Urban Agenda.

Ketua Umum DPP Persatuan Realestat Indonesia (REI) Soelaeman Soemawinata menyatakan bahwa dalam CPI terdapat enam indikator yang diukur untuk menentukan kemakmuran suatu kota.

Keenam indikator yang dimaksud adalah produktivitas, pembangunan infrastruktur, kesetaraan dan inklusivitas sosial, kualitas hidup, keberlanjutan lingkungan, legislasi, dan postur kelembagaan kota.

Adapun, dalam menentukan penilaian untuk Indonesia CPI 2019, terdapat 21 kota yang diteliti oleh DPP REI.

Dari hasil penelitian yang dilakukan, Denpasar adalah kota yang paling makmur di Indonesia. Kemudian, diikuti Batam, Balikpapan, dan Tangerang Selatan.

“Denpasar sebagai kota paling makmur di Indonesia memperoleh skor 60,20 persen yang artinya masih masuk dalam kategori moderately solid,” ujar Eman, sapaan akrab Soelaeman, dalam kegiatan FIABCI APREC 2019 di Jakarta, Jumat (13/9/2019).

Menurutnya, hingga saat ini belum ada kota–kota di Indonesia yang masuk pada kategori solid dan sangat solid.

Meskipun demikian, Eman berharap adanya CPI dapat menjadikan landasan pijakan kota-kota di Indonesia untuk terus menjadi lebih baik pada tahun–tahun mendatang.

“Kami berharap agar kota-kota di Indonesia hari ini berkompetisi secara positif untuk mencapai level tertinggi sehingga bisa setara dengan kota-kota di negara lain,” katanya.

Lebih lanjut, Eman mengatakan bahwa peluncuran CPI menjadi bentuk komitmen REI dalam berkontribusi bagi pengembangan perkotaan di Indonesia.

“Ini merupakan sumbangsih kami sebagai organisasi yang memiliki keberagaman anggota, mulai dari pengembang rumah rakyat hingga pengembang kota baru, dari pengembang hotel hingga pengembangan kawasan pariwisata dan kawasan industri,” jelasnya.

Menurutnya, pengembang memiliki posisi yang strategis dalam membentuk suatu kota dan indeks ini mengajak para pelaku pembangunan kota untuk bersama-sama menjadikan kota di Indonesia menjadi lebih makmur.


Sumber : ekonomi.bisnis.com


Baca Artikel Terkait
Berita Terkini | 20 April 2020
Covid-19 Tak Pengaruhi Kinerja Perusahaan Arsitektur
JAKARTA, KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 tidak memengaruhi kinerja perusahaan arsitektur Aesler Grup. Selama tiga hari setelah melakukan pendaftaran saham. Sebagai informasi, Aesler merupakan perusahaan arsitektur pertama yang mencatatkan sahamnya di BEI. Presiden Direktur Aesler Jang Rony Yuwono menuturkan, nilai saham perusahaan naik 240 persen dari hari pertama IPO. Menurutnya, perusahaan saatBaca Selengkapnya
Berita Terkini | 20 April 2020
Gandeng 42 Pengembang, BTN Tawarkan KPR From Home Bunga 6 Persen
JAKARTA, KOMPAS.com – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau Bank BTN menawarkan program pembiayaan hunian Kredit Pemilikan Rumah KPR From Home. Program ini digulirkan untuk memudahkan debitur mengajukan KPR tanpa perlu hadir di kantor cabang Bank BTN. Untuk merealisasikan program tersebut, Bank BTN bekerja sama dengan 42Baca Selengkapnya
Berita Terkini | 13 April 2020
Kawasan Alternatif Makin Menarik untuk Investasi Properti
Bisnis.com, JAKARTA – Dengan semakin lengkapnya infrastruktur yang ada, pencarian hunian tak lagi terfokus di Jakarta. Sejumlah kawasan alternatif di pinggiran Jakarta makin menarik, terlihat dari harganya yang mulai naik.Country Manager Rumah.com Marine Novita mengatakan bahwa beberapa kawasan alternatif seperti Bandung, Depok, dan Bogor mengalami kenaikan harga, termasuk harga apartemen,Baca Selengkapnya