(0)



Bisnis.com, JAKARTA — Penjualan rumah sepanjang tahun ini diperkirakan mengalami penurunan 15 persen akibat pandemi Covid-19.

CEO Indonesia Property Watch Ali Tranghanda mengatakan bahwa sektor properti sepanjang tahun ini mengalami tekanan berat.

Pada kuartal kedua 2020, mulai terlihat adanya kenaikan penjualan rumah setelah penjualan merosot sebesar 50,10 persen pada kuartal pertama.

"Sampai akhir tahun secara tahunan diperkirakan pasar properti masih akan tercatat penurunan paling tidak 15 persen," ujarnya kepada Bisnis, Jumat (10/7/2020).

Menurutnya, kondisi pasar saat ini, khususnya menengah ke bawah tidak terlalu bagus. Hal ini disebabkan penghasilan masyarakat menengah ke bawah ikut tergerus.

Selain itu, masyarakat menengah ke bawah khawatir akan pemutusan hubungan kerja sehingga banyak dari mereka yang menunda membeli rumah.

Kondisi tersebut berbeda dengan segmen menengah ke atas. Meskipun masyarakat menengah atas menunda beli rumah, mereka relatif masih mempunyai daya beli.

Commercial and Business Development Director AKR Land Alvin Andronicus menuturkan bahwa tahun ini diharapkan penjualan perusahaan minimal 60 persen dari target 2020. Sepanjang tahun lalu, penjualan perusahaan hanya mencapai sekitar 70 persen dari yang ditargetkan.

Dia berharap supaya tahun ini menjadi momentum bangkitnya bisnis properti yang telah melambat selama 3 tahun. Namun, pandemi Covid-19 malah memperparah pasar properti yang masih bergeliat untuk bertahan.

Sementara itu, Direktur PT Ciputra Development Tbk. (CTRA) Harun Hajadi berpendapat bahwa penjualan properti tahun ini pasti lebih rendah dibandingkan dengan tahun lalu. Namun, seberapa rendah penjualan tahun ini akan sulit diprediksi.

"Seperti Surabaya yang sedang merah berkobar [Covid-19] ya, penjualan sulit, suasana hati masih kurang damai. Kalau Jabodetabek sudah mulai menggeliat dan arahnya membaik terus. Medan dan Semarang juga sudah bagus," ucapnya.


Sumber : ekonomi.bisnis.com


Baca Artikel Terkait
Berita Terkini | 27 Januari 2020
Bisnis Properti pada Tahun Tikus Logam Diyakini Lebih Baik
Bisnis.com, JAKARTA — Setelah sempat mengalami perlambatan pada tahun babi tanah, bisnis properti pada tahun tikus logam diyakini oleh pengembang akan mulai membaik.Direktur PT Tri Raton Mega Iwan Romano optimistis penjualan properti pada tahun ini bisa bergerak naik. Menurutnya, pergerakan positif sudah mulai dirasakan pada proyek properti yang sedang dikembangkan.“BagiBaca Selengkapnya
Berita Terkini | 27 Januari 2020
16 Rumah Susun Dibangun di Jateng dalam 3 Tahun Terakhir
Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat telah membangun 16 rumah susun di Provinsi Jawa Tengah sejak 2017 hingga 2019.Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Khalawi Abdul Hamid mengatakan bahwa dari total 16 rumah susun (rusun) yang dibangun, 8 di antaranya merupakan rusun santriBaca Selengkapnya
Berita Terkini | 20 Januari 2020
Kementerian PUPR Rancang 3 Strategi Hadapi Revolusi Industri 4.0
JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah menyiapkan sejumlah strategi khusus dalam sektor pembangunan infrastruktur dan perumahan rakyat untuk menghadapi revolusi industri 4.0. “Kami siap menghadapi revolusi industri 4.0 untuk bidang pembangunan infrastruktur dan perumahan di Indonesia,” ujar Direktur Rumah Umum danBaca Selengkapnya