(0)



KOMPAS.com - Pada beberapa tahun ini, penggunaan small home small office ( SOHO) mulai populer, terutama bagi pebisnis usaha rintisan (startup). SOHO dipilih karena terbukti efisien meminimalkan pengeluaran.

Pasalnya, konsep SOHO serupa dengan apartemen di mana biaya seperti perawatan, keamanan, dan lainnya jadi satu paket di awal.

Selain itu, konsepnya yang berupa hunian juga memungkinkan tidak ada tagihan tambahan bila bekerja overtime seperti ditemui di kantor sewa atau co-working space.

Lalu, pemilik pun tidak memerlukan lagi biaya transportasi karena kantor kini berada dalam satu hunian.

Pada prinsipnya konsep SOHO merupakan rumah toko (ruko) yang dibangun secara vertikal layaknya sebuah apartemen.

Namun, seiring waktu konsep SOHO kini dapat diaplikasikan ke ruang kecil seperti apartemen studio. Konsepnya adalah sebuah kamar studio yang memiliki ruang kerja.

Penerapan apartemen studio menjadi SOHO bukanlah asal-asalan. Apalagi, usaha rintisan paling tidak memerlukan lima sampai lebih karyawan untuk bekerja di dalam satu ruangan.

Dikutip, Glints.com, Senin (10/9/2020), usaha rintisan idealnya memiliki enam anggota inti di tahap akhir. Meski, pada tahap awal jumlahnya bisa disesuaikan dengan model organisasi yang dibutuhkan.

Untuk itu, pebisnis startup harus memerhatikan dengan cermat desain ruangan yang kecil untuk menjaga kenyamanan dan meningkatkan produktivitas pekerja.

Studi yang dilakukan peneliti dari Cornell University, Alan Hedge, mendapati lingkungan yang nyaman dapat membuat pekerja lebih bahagia sehingga meningkatkan produktivitas.

Oleh sebab itu, pebisnis startup perlu pintar dalam mendesain apartemen studio agar pengeluaran untuk kantor tetap efisien dan pekerjaan tetap optimal.

Lalu, bagaimana cara mendesain apartemen studio agar tetap nyaman dan cukup untuk delapan orang? Simak beberapa trik dan tips yang telah dirangkum Kompas.com berikut ini.

Memperpanjang meja

Konsep ini meniru desain dari beberapa co-working space yang menyediakan meja panjang untuk diisi satu kelompok kecil.

Beberapa ide yang dapat diambil, misalnya menempatkan meja dinding atau gantung berbentuk L di sudut ruangan.

Namun, bila apartemen studio tidak memungkinkan untuk dipasang meja, cukup gunakan saja meja yang telah ada, misalnya meja dapur dan meja televisi (TV).

Dengan menggabungkan keduanya, meja akan jadi lebih panjang dan tinggal menambah kursi.

Sebelum mengaplikasikan cara ini, sebaiknya pilih desain meja dengan tinggi sama agar kenyamanan tetap terjaga.

Menggunakan furnitur kecil

Menambah furnitur selalu memiliki risiko membuat ruangan jadi sesak. Untuk itu, perlu juga memilih desain dan ukuran yang tepat.

Pilihlah furnitur dengan ukuran kecil atau ringkas, seperti kursi lipat, meja lipat, rak dengan bingkai tali, hingga desk in a closet (meja kerja di dalam lemari).

Selain itu, bisa juga menggabungkan konsep furnitur bongkar pasang rak dengan bingkai tali. Pada bingkai bagian paling bawah, pasang saja papan sehingga terbentuklah meja (portable).

Caranya, pasang rak dengan bingkai tali di beberapa tempat. Bila ingin memakai meja, tinggal pasangkan papan di bagian bawahnya.

Menggunakan loft bed with desk

Salah satu furnitur besar dan tidak terhindarkan yang ada di apartemen adalah ranjang. Untuk itu, perlu memikirkan cara agar ranjang dapat “disembunyikan”.

Salah satu caranya adalah dengan desain loft bed with desk. Desain furnitur ini menaruh ranjang di atas sebuah meja kerja sehingga ruangan yang dipakai menjadi efisien.

Selain itu, bisa pula memakai desain ranjang dengan lemari atau kabinet (lemari kecil berpintu) agar ruangan dapat dimaksimalkan.

Dengan begitu, ruangan yang dipakai untuk ranjang digunakan pula untuk satu meja kerja, lemari, hingga kabinet kecil.

Membuat ruang tamu

Tidak dapat dimungkiri, sulit untuk membuat ruang tamu di apartemen tipe studio yang rata-rata berukuran 20 sampai 30 meter persegi.

Idenya adalah dapat menyisakan cukup ruang untuk berkumpul sehingga dapat digunakan untuk “lesehan” hingga delapan orang.

Caranya dengan mengganti semua furnitur yang menggunakan sanggahan kaki-kaki dengan furnitur yang dapat disimpan menggantung.

Selain memberi ruang gerak, furnitur yang menggantung juga dapat menipu mata untuk berpikir ruangan menjadi luas. Pasalnya, lantai kini menjadi kosong sehingga lebih luas.

Untuk menambah kenyamanan, tinggal tambah saja bantal duduk seperti yang biasa dipakai di co-working space. Misalnya saja, bantal duduk berbahan dakron, bulu angsa, dan memory foam.

Contoh tampilan smart transform furniture yang dapat memaksimalkan ruang. Contoh tampilan smart transform furniture yang dapat memaksimalkan ruang.(DOK. Enduro Business Furniture)

Smart transform furniture

Cara ini menggabungkan beberapa kecanggihan furnitur kekinian di atas, yaitu furnitur yang bisa dikeluarkan ketika digunakan saja.

Beberapa produk yang dapat digunakan, misalnya wallbed, hidden coworking table, dan hidden dining table.

Cara memasangnya pun mudah. Untuk wallbed, misalnya ranjang tinggal diangkat secara vertikal untuk berubah menjadi meja kerja dan kabinet kecil.

Lalu, hidden coworking table dan hidden dining table tinggal ditarik dari tempat penyimpanan layaknya sebuah laci dan jadilah meja.

Tinggal tambah beberapa kursi, studio apartemen kini dapat dijadikan kantor kecil yang muat untuk delapan orang.

Saat ini di Indonesia sudah ada beberapa produsen furnitur lokal yang membuat smart transform furniture. Salah satunya Enduro Business Furniture yang sudah mempunyai paket smart transform furniture.

Bahkan, perusahaan yang sudah berdiri sejak 1998 dalam naungan PT Bangun Anugerah Hanjaya ini juga membuka kesempatan bagi pengembang untuk berkolaborasi mengembangkan unit apartemen tipe studio.

Ini dilakukan karena komitmen Enduro Living Furniture yang ingin memfasilitasi konsep SOHO dengan harga terjangkau bagi perusahaan kecil atau startup. Enduro pun membuka peluang untuk bekerjasama dengan pengembang apartemen.

Untuk lebih lengkapnya, bisa mengunjungi kantor Enduro yang beralamat di Taman Tekno blok F1 Unit E, BSD, Tangerang Selatan atau berkunjung ke laman resminya di enduro.co.id.

Dengan beberapa trik di atas, berbisnis startup pun tidak perlu lagi khawatir dengan biaya sewa gedung, tagihan tambahan, atau biaya transportasi. Sebab, apartemen studio dengan konsep SOHO bisa menjadi solusi.

Nah, Anda kini bisa nyaman mencari inkubator untuk perusahaan yang baru dirintis.


Sumber : properti.kompas.com


Baca Artikel Terkait
Info Terbaru | 1 Agustus 2024
Kupas Inspirasi Desain untuk Rumah Hook!
Di era modern ini, rumah bukan hanya dianggap sekedar tempat tinggal karena telah menjadi manifestasi dari impian, gaya hidup, serta kreativitas pemiliknya. Banyak jenis tipe rumah yang sering menjadi acuan desain rumah, mulai dari rumah minimalis, modern, klasik, hingga rumah hook.Rumah hook adalah rumah yang banyak disenangi orang karena menawarkanBaca Selengkapnya
Info Terbaru | 1 Agustus 2024
Kupas Tuntas Mitos Rumah Tusuk Sate di Sini!
Rumah tusuk sate, sebuah istilah yang tak asing bagi masyarakat, khususnya di Indonesia. Disematkan pada hunian yang terletak di persimpangan jalan, di mana jalan tersebut menjorok ke arah rumah. Rumah tusuk sate kerap diselimuti mitos dan kepercayaan, terutama dalam budaya Tionghoa.Mitos seputar rumah tusuk sate erat kaitannya dengan energi negatifBaca Selengkapnya
Info Terbaru | 1 Agustus 2024
5 Inspirasi Desain Rumah Tusuk Sate untuk Rumahmu
Apakah kamu pernah mendengar rumah tusuk sate? Mungkin bagi sebagian orang sudah tidak asing dengan istilah rumah tusuk sate. Dalam memilih rumah, seringkali terdapat mitos-mitos unik, salah satunya adalah mengenai kepercayaan mengenai rumah model tusuk sate. Sebenarnya apa itu rumah tusuk sate? Dalam artikel ini, kami akan membahas mengenai definisiBaca Selengkapnya