(0)



BEKASI, KOMPAS.com - Mustika Land Group menggandeng perusahaan investasi properti asal Jepang, Creed Group, untuk mengembangkan kawasan hunian di wilayah Sukamulya, Sukatani, Bekasi. Kedua pihak sepakat membentuk perusahaan patungan untuk mengembangkan kawasan perumahan dan unit komersial.

Konsep hunian bertajuk Mustika Sukamulya itu dikembangkan di lahan seluas total 35 hektar bertajuk Mustika Sukamulya. Total nilai investasinya mencapai Rp110 miliar.

Direktur Utama Mustika Land, David Sudjana, usai penandatanganan kerjasama di Marketing Gallery MVS, Bekasi, Sabtu (31/8/2019) kemarin mengatakan bahwa di lahan tersebut akan dikembangkan sekitar 3300 unit rumah berbagai tipe, mulai dari 27/60 seharga mulai Rp 150 jutaan sapai tipe 30/60 dengan harga mulai Rp190 jutaan.

"Sementara unit lainnya berupa shophouse akan kami jadikan pendukung kawasan perumahan ini, termasuk juga taman seluas 3000 meter persegi dan danau resapan seluas 4600 meter persegi. Ini memang kami rancang untuk menerapkan keseimbangan antar komunitas sosial dan ekosistemnya. Kami menyebutnya hunian berkonsep SAFE atau Smart, Active, Fun dan ECO," papar David.

Sebagai kawasan hunian, Mustika Sukamulya ada di lokasi yang dekat dengan akses transportasi, antara lain jalan Tol Jakarta Cikampek, Stasiun KRL Cikarang (DDT), pintu tol Cibitung- Cilincing, hingga Elevated Toll Way Jakarta – Cikampek II.

"Kawasan ini juga akan menjadi investasi potensial, karena pertumbuhan penduduknya lebih massif dibanding wilayah lainnya. Contohnya kawasan Bekasi yang saat ini memiliki jumlah pertumbuhan penduduk sebesar 99 ribu per tahun atau setara dengan 3 persen pertumbuhan tahunan. Ini akan menciptakan kebutuhan perumahan cukup besar sehingga meningkatkan permintaan pasar yang juga besar," tambah David.

Cikarang sendiri saat ini sudah menjelma sebagai salah satu kawasan properti menarik di koridor Timur Jakarta. Hal itu seiring meningkatnya jumlah industri yang tersebar di 7 kawasan industri, antara lain Jababeka, Bekasi Fajar, Delta Silicon ( Lippo Cikarang), Kota Deltamas, MM2100 Industrial Town, EJIP, BIIE (Hyundai) serta pabrik mobil murah SAIC GM WULING (SGMW) yang berlokasi di Kawasan Industri Delta Mas Cikarang.

Dia mengaku optimistis, meningkatnya perusahaan multinasional yang berinvestasi di kawasan Bekasi, khususnya Cikarang, secara tidak langsung membuat banyak pekerja baik lokal maupun ekspatriat memilih bekerja dan tinggal di wilayah yang dekat dengan kawasan industri terbesar di Indonesia itu.


Sumber : properti.kompas.com


Baca Artikel Terkait
Berita Terkini | 8 Juni 2020
Pengembang Properti Minta Keringanan PBB
Bisnis.com, JAKARTA – Asosiasi pengembang properti telah mengajukan sejumlah usulan untuk meringankan beban finansial mereka di tengah pandemi Covid-19, salah satunya keringanan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Permintaan itu kini mulai menemui titik terang.Ketua Umum Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) Paulus Totok Lusida mengatakan sudah memberikan usulan terkait keringanan pajakBaca Selengkapnya
Berita Terkini | 8 Juni 2020
BP Tapera: Dua Manfaat bagi Peserta Sanggup Kami Penuhi
Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat atau BP Tapera menyatakan bahwa dua janji bagi peserta, yakni imbal hasil simpanan dan manfaat perumahan, dapat dipenuhi dengan strategi alokasi dana untuk investasi.Deputi Komisioner bidang Pengerahan Dana Badan Pengelola (BP) Tapera Eko Ariantoro menjelaskan bahwa terdapat dua jenis manfaat yang akanBaca Selengkapnya
Berita Terkini | 8 Juni 2020
Iuran Tapera, Pekerja Asing Juga Wajib Bayar
Bisnis.com, JAKARTA – Penarikan iuran Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) oleh Badan Pengelola Tapera bakal dimulai pada 2021 mendatang. Pekerja asing pun tak terhindarkan dari kewajiban membayar iuran.Komisioner BP Tapera Adi Setianto mengatakan bahwa pekerja asing juga diwajibkan untuk menjadi peserta Tapera. Nantinya, perusahaan tempat warga asing tersebut bekerja akan diwajibkanBaca Selengkapnya