(0)



Bisnis.com, JAKARTA – Dalam beberapa tahun terakhir banyak pengembang yang mulai melakukan pengembangan dengan skala kota. Namun, untuk menjalankan konsep tersebut, ternyata ada beberapa hal yang harus diperhatikan untuk mewujudkan kota yang ideal.

Menurut Design Director PT PDW Architect M. Archica Danisworo, kota yang ideal adalah yang memiliki interkonektivitas tinggi, memiliki ruang teras yang aktif atau active frontage dan memiliki ruang terbuka umum atau public open space.

Saat ini, dia mengungkapkan bahwa di Jakarta arah pengembangannya baru berdasarkan interkonetivitas, diantaranya membangun infrastruktur trotoar yang lebih lebar dan juga koneksi antargedung melalui pengembangan transit oriented development (TOD).

"Jadi, kota yang ideal harusnya memiliki tiga fasilitas tersebut, sehingga lebih people oriented, jadi orang bisa lebih nyaman tinggal di dalamnya," ujar Archica saat ditemui di Bekasi pada akhir pekan ini.

Archica menyebutkan, saat ini kota yang lengkap dengan tiga fasilitas utama tersebut baru ada di kota mandiri baru, sedangkan kota besar seperti Jakarta sudah mulai dalam pengembangan, akan tetapi lebih sulit prosesnya lantaran penduduknya sudah terlanjur padat.

"Active frontage misalnya, baru ada belakangan ini dan toko kopi pop-up di depan gedung kantor atau ujung trotoar. Padahal dengan adanya active frontage ini selain bisa memacu orang lebih banyak berjalan kaki, juga menimbulkan rasa aman," jelasnya.

Kemudian, ruang terbuka hijau (RTH) di Jakarta menurut World Resources Institute (WRI) Indonesia hanya ada 14,9 persen. Padahal kebutuhan seharusnya adalah 30 persen.

"Dengan munculnya kota-kota mandiri yang baru, kebutuhan RTH bisa diwujudkan 30 persen lewat perencanaan awal," ungkapnya.


Sumber : ekonomi.bisnis.com


Baca Artikel Terkait
Berita Terkini | 29 Juni 2020
Hunian Inden Tak Lagi Diminati, Ini Alasannya
Bisnis.com, JAKARTA - Kenormalan baru atau new normal ternyata ikut mengubah prefensi masyarakat terhadap produk properti, khususnya hunian berupa rumah tapak atau apartemen.Alih-alih membeli unit yang masih dalam proses pembangunan atau sama sekali belum dibangun, kini masyarakat memilih untuk membeli hunian yang siap huni.Associate Director  Coldwell Banker Commercial Dani IndraBaca Selengkapnya
Berita Terkini | 29 Juni 2020
Hari Gini, Aduan ke Sektor Properti Kok Masih Tinggi
Bisnis.com, JAKARTA – Rasa senang bakal segera bisa punya rumah sendiri ternyata harus pupus ketika pembeli rumah berhadapan dengan pengembang atau agen properti nakal, yang menebar jani-janji manis dan kemudian diingkari saat proses telah berjalan.Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mencatat sepanjang 2019 aduan terkait dengan pembelian properti menjadi yang terbanyakBaca Selengkapnya
Berita Terkini | 29 Juni 2020
Penyaluran FLPP Capai Rp7,11 Triliun
Bisnis.com, JAKARTA – Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) melaporkan, per Jumat 26 Juni 2020, dana yang telah disalurkan untuk Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) senilai Rp7,11 triliun.PPDPP mencatat, total realisasi Rp7,11 triliun tersebut telah membiayai 70.335 unit rumah, atau telah mencapai 68,62 persen dari anggaran. Sehingga total penyaluran FLPPBaca Selengkapnya