(0)



Bisnis.com, JAKARTA - Tahun ini Kementerian PUPR melalui Ditjen Penyediaan Perumahan menargetkan untuk menyalurkan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya atau BSPS. Bantuan ditujukan untuk 10.400 unit rumah tidak layak huni di Provinsi Jawa Timur.

Angka tersebut untuk membantu PUPR mencapai total penyaluran BSPS di Jawa Timur. sebanyak 32.625 unit dalam kurun 2016 hingga 2019.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa Kementerian PUPR akan terus meningkatkan ketersediaan hunian layak bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di antaranya melalui pembangunan rumah susun, rumah khusus, dan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS).

Basuki mengatakan, dalam kurun waktu 4 tahun (2015-2018) saja, PUPR telah meningkatkan kualitas rumah tidak layak huni sebanyak 494.169 unit menjadi layak huni melalui program BSPS.

"Hal ini merupakan bukti nyata bahwa Pemerintah hadir dalam penyediaan hunian yang layak bagi MBR. Kami harapkan dapat meningkatkan kualitas hidup para penerima bantuan, memiliki rumah yang lebih layak, sehat dan nyaman," ujar Basuki seperti dikutip dari keterangan resminya, Sabtu (25/5/2019).

Dalam kurun 2016-2018, Program BSPS di Provinsi Jawa Timur telah menyentuh 22.225 unit rumah tidak layak huni, dengan perincian tahun 2016 sebanyak 4.165 unit, tahun 2017 sebanyak 6.496 unit dan tahun 2018 sebanyak 11.564 unit. Program berjalan melalui BSPS dan NAHP (National Affordable Housing Program).

Selain itu, Kementerian PUPR membangun rumah susun (Rusun) dengan total 18 menara selama periode 2015-2018 dan sebanyak 200 unit rumah khusus selama periode 2017-2018 di Provinsi Jawa Timur.

Pada 2019 Kementerian PUPR menargetkan membangun 10 menara rusun dan 40 unit rusus di Jawa Timur.


Sumber : ekonomi.bisnis.com


Baca Artikel Terkait
Berita Terkini | 13 Juli 2020
Begini Tanggapan REI Terkait Perlunya Kolaborasi Antarpengembang
Bisnis.com, JAKARTA — Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia mendorong agar ada aturan yang mengikat kolaborasi antara pengembang besar dan pengembang menengah untuk mengatasi defisit atau backlog perumahan.Ketua Umum Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) Paulus Totok Lusida mengatakan bahwa selama ini sudah ada kerja sama antara pengembang besar dan menengah dalam membangunBaca Selengkapnya
Berita Terkini | 13 Juli 2020
Pengembang Besar dan Kecil Sulit Berkolaborasi, Ini Masalahnya
Bisnis.com, JAKARTA - Kolaborasi atau kerja sama antara pengembang besar dengan pengembang menengah untuk mengatasi backlog rumah dinilai akan sulit dilakukan.Ketua Umum Himpunan Pengembang Permukiman dan Perumahan Rakyat (Himperra) Endang Kawidjaja mengatakan kerja sama selama ini hanya dilakukan antarsesama pengembang. Dia mencontohkan kerja sama dilakukan antarsesama pengembang rumah subsidi."Selama iniBaca Selengkapnya
Berita Terkini | 13 Juli 2020
IPW Perkirakan Penjualan Rumah Tahun Ini Turun 15 Persen
Bisnis.com, JAKARTA — Penjualan rumah sepanjang tahun ini diperkirakan mengalami penurunan 15 persen akibat pandemi Covid-19.CEO Indonesia Property Watch Ali Tranghanda mengatakan bahwa sektor properti sepanjang tahun ini mengalami tekanan berat.Pada kuartal kedua 2020, mulai terlihat adanya kenaikan penjualan rumah setelah penjualan merosot sebesar 50,10 persen pada kuartal pertama."Sampai akhirBaca Selengkapnya