(0)



Bisnis.com, JAKARTA - Sebanyak 81.041 debitur tercatat telah menerima dana fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) per Jumat (14/8/2020).

Direktur Utama Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) Arief Sabaruddin mengatakan bahwa pada hari yang sama, sebanyak 206.204 calon debitur sudah mengakses aplikasi Sistem Informasi KPR Bersubsidi (SiKasep).

Dari jumlah tersebut, sebanyak 82.900 calon debitur dinyatakan sudah lolos subsidi checking, 10.188 calon debitur sudah masuk dalam proses verifikasi FLPP dan 3.160 calon debitur sudah masuk dalam pengajuan dana FLPP dan 81.041 debitur sudah menikmati FLPP.

"SiKasep memang pas, tak hanya bagi kaum milenial tetapi juga semua kalangan dalam membantu menemukan rumah subsidi. Hanya dengan mengunduh aplikasi ini di Playstore maka masyarakat bisa masuk ke dalam aplikasi ini dan mengikuti semua tahapan yang ada," kata Arief dilansir Antara, Jumat (14/8/2020).

Selain itu melalui aplikasi tersebut, masyarakat dapat memilih rumah di daerah yang diinginkan dan menentukan bank pelaksana sesuai pilihan sebanyak 43 bank pada tahun ini.

SiKasep terlahir dari pemikiran yang panjang akan masa depan data pembiayaan perumahan. Tak heran jika aplikasi bisa menyesuaikan dengan semua kalangan dan juga kondisi.

Sejak diluncurkan pada Desember 2020 pengunjung SiKasep per bulan mencapai puluhan ribu. Tercatat dari dashboard management control PPDPP per 14 Agustus 2020 pengunjung SiKasep bulan Januari sebanyak 46.858 calon debitur, Februari sebanyak 33.923 calon debitur, Maret mencapai 27.242 calon debitur.

Kemudian pada April mencapai 23.004 calon debitur, sedangkan bulan Mei mencapai 12.878 calon debitur, Juni mencapai 31.909 calon debitur, Juli sebanyak 38.760 calon debitur dan Agustus mencapai 18.233 calon debitur.

Sementara itu dana pembiayaan FLPP yang dikelola oleh PPDPP saat ini per Jumat (14/8/2020) WIB telah tersalurkan sebanyak 81.041 unit senilai Rp8,22 triliun, sehingga total penyaluran FLPP dari 2010 – 2020 mencapai 736.643 unit senilai Rp52,59 triliun.


Sumber : ekonomi.bisnis.com


Baca Artikel Terkait
Berita Terkini | 3 Agustus 2020
BTN Sebut Permintaan Rumah Masih Tinggi
Bisnis.com, JAKARTA - Di tengah pandemi Covid-19, permintaan kebutuhan perumahan tetap ada karena fungsi rumah saat ini bukan hanya sebagai tempat tinggal belaka.Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (BTN) Pahala N. Mansury mengatakan pengaruh pandemi Covid-19 ini berdampak pada menurunnya tingkat pertumbuhan ekonomi nasional."Jumlah dari masyarakat yang terinfeksi terus meningkat,Baca Selengkapnya
Berita Terkini | 3 Agustus 2020
Sektor Perumahan Diyakini Dongkrak Pemulihan Ekonomi Nasional
Bisnis.com, JAKARTAKolaborasi berbagai entitas keuangan dan perumahan diyakini dapat mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional (PEN). Hal ini seiring dengan potensi dan daya ungkit dari dua sektor tersebut sangat besar terhadap perekonomian nasional.Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan program PEN merupakan bagian dari kebijakan luar biasa yang ditempuh pemerintah untuk memitigasi dampakBaca Selengkapnya
Berita Terkini | 27 Juli 2020
SMF Revisi Target Penyaluran Pinjaman 30 Persen
JAKARTA, KOMPAS.com - PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF akan merevisi target penyaluran pinjaman sekitar 30 persen dari total RKAP 2020 senilai Rp 13,035 triliun. Direktur Utama SMF Ananta Wiyogo mengungkapkan hal tersebut saat menjawab pertanyaan Kompas.com, dalam konferensi pers virtual, Senin (27/7/2020). "Kami masih dalam proses, dan angka pastinya masih dibicarakan denganBaca Selengkapnya