(0)



Federasi Real Estat Dunia Turun Tangan Urusi BP2BT
Berita Terkini | 16 September 2019

Bisnis.com, JAKARTA – Menipisnya kuota fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan di seluruh Indonesia membuat pembeli hunian sudah tak boleh lagi bergantung pada fasilitas itu untuk membeli rumah.

Pasalnya, karena ada beberapa bantuan subsidi lain seperti bantuan pembiayaan perumahan berbasis tabungan (BP2BT) yang bisa dimanfaatkan.

Untuk memulai pelaksanaan skema yang mendapat bantuan pembiayaan dari Bank Dunia itu, Federasi Real Estat Dunia (FIABCI) ikut serta membantu agar skema BP2BT bisa segera dijalankan sehingga masyarakat berpenghasilan rendah tidak lagi ketergantungan pada skema FLPP.

President FIABCI Asia Pacific sekaligus Ketua DPP Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) Soelaeman Soemawinata mengatakan bahwa FIABCI turut berkontribusi dalam pelaksanaan BP2BT lantaran bekerja sama langsung dengan Bank Dunia.

“FIABCI bisa memberi saran-saran dan kolaborasi dengan pemerintah untuk memberi masukan langsung atas minat Bank Dunia untuk membantu Indonesia. Kami bisa direct ke bank dunia. Jadi, bukan hanya pemerintah yang memberi input,” ujarnya kepada Bisnis di sela-sela Kongres Real Estat Asia Pasifik di Jakarta, Jumat (13/9/2019).

Eman, sapaan akrab Presiden FIABCI Asia Pasifik itu, menuturkan bahwa pihaknya bisa berdialog langsung dengan Bank Dunia dari sisi pengembang swasta yang terjun langsung dan merasakan kendala-kendala terkait dengan pembiayaan oleh konsumen di lapangan.

Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Khalawi Abdul Hamid menambahkan bahwa tahun ini BP2BT memang belum ada yang terlaksana dan terserap, padahal 2019 hanya tinggal tersisa 3 bulan.

Ke depannya, Khalawi mengimbau agar masyarakat berpenghasilan rendah mencoba melirik skema ini agar tidak terus bergantung pada FLPP.

“BP2BT itu kan bukan skema baru, sebenarnya ini lebih bagus dari FLPP, cuma masyarakat kan enggak sabar untuk mendapatkan manfaatnya,” jelasnya.

Tahun ini, Khalawi menyebutkan bahwa target penyaluran BP2BT mencapai 20.000 unit. Kendati tersisa sekitar 3 bulan lagi, Khalawi yakin bantuan tersebut bisa terserap.

“Yang tahun ini kan baru mau start karena ini berbasis tabungan kita harus cari bank yang kuat dan harus benar-benar diyakinkan. Konsumennya sendiri sudah ada, tinggal proses meyakinkan perbankannya itu,” sambungnya.

Adapun, terkait dengan aturan sertifikat laik fungsi (SLF) yang selama ini dinilai memberatkan pengembang karena tidak bisa disediakan di semua daerah, akan segera dievaluasi dan akan diubah.

“Kami masih dorong terus pemerintah daerah, tapi kan sebetulnya tetap bisa jalan bagi lokasi-lokasi yang sudah memenuhi syarat,” katanya.


Sumber : ekonomi.bisnis.com


Baca Artikel Terkait
Berita Terkini | 30 Mei 2022
Bikin Hunian Lebih Canggih dengan Peralatan Smart Home System
Dengan kemajuan teknologi, peralatan rumah pun semakin canggih, beragam, dan memiliki fitur yang mempermudah kita menggunakannya. Dikenal sebagai smart home system atau teknologi rumah pintar, peralatan rumah yang dapat dikontrol secara otomatis dari jarak jauh atau dari mana saja dengan koneksi internet melalui perangkat seluler atau perangkat lainnya. Teknologi rumah pintar ini benar-benar mewujudkan smart home yangBaca Selengkapnya
Berita Terkini | 25 Mei 2022
Yuk Kenalan dengan Bunga Floating
Kamu mungkin pernah mendengar istilah bunga floating, terutama saat mengajukan KPR. Membeli rumah secara KPR adalah salah satu jalan ninja bagi kaum milenial untuk memiliki hunian impian. Harga rumah yang semakin meningkat, membuat orang memilih untuk membeli rumah secara KPR. Saat mengajukan KPR, kamu mungkin akan diberikan informasi terkait suku bunga yang berlaku. Setelah beberapaBaca Selengkapnya
Berita Terkini | 25 Mei 2022
Ada yang Lebih Seram dari Film Horor! Cek di sini!
Sudah nonton film Horor yang lagi hits itu? Gimana menurut kamu filmnya? Apakah cukup horor? Tapi tahukan kamu ada yang lebih seram dari Film Horor? Cek di bawah ini ya!Terlilit Hutang Pinjol IlegalHati-hati jika kamu terjerat pinjol (pinjaman online) ilegal. Pinjaman online ilegal biasanya mematok bunga harian yang tinggi. Sehingga tagihan kamu akan terusBaca Selengkapnya