(0)



Bisnis.com, JAKARTA – Kuota Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) terus menipis dan tak lagi tersebar di seluruh Indonesia. Pembangunan rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah oleh sejumlah pengembang pun terpaksa dihentikan.

Kekurangan FLPP tersebut membuat pengembang jadi semakin tertekan, tak hanya rugi secara finansial,mereka juga terancam kredibilitasnya. Pembeli mulai meragukan kredibilitas pengembang karena rumah yang ingin dibeli tak kunjung bisa diakadkan.

Chief of Marketing and Business Development PT Riscon Realty Gena Bijaksana mengatakan saat ini ada pembangunan proyek rumah subsidi Riscon di Palembang, Serang, dan Bogor yang sudah mulai terhambat.

“Di Palembang sudah berhenti, di Bogor kemarin masih dapat sisa berapa cuma sekarang sudah mulai seret, tapi jumlah rumah pastinya saya kurang tahu,” kata Gena kepada Bisnis, Minggu (1/9/2019).

Kurangnya kuota FLPP, kata Gena memberikan tekanan lebih pada penjualan properti, terlebih saat ini pasar terlihat belum membaik. Selain itu, ada sejumlah peraturan yang baru-baru ini ikut memberikan tekanan bagi pengembang.

Jika hingga akhir tahun FLPP tak kunjung ditambah, bisnis properti Riscon Realty bakal tetap berjalan, hanya saja pengembang rumah MBR itu harus memutar otak untuk memutuskan strategi seperti apa yang bisa dilakukan untuk menggenjot penjualan.

“Kami coba terus kreatif memikirkan strateginya, selain itu kami juga terus komunikasikan dengan asosiasi dan stakeholder lainnya supaya mendorong pemerintah segera tambah kuotanya [FLPP],” sambung Gena.

Menurut Gena, kasus kurangnya FLPP ini tak merugikan pengembang, melainkan para konsumen. Mereka yang sudah siap menempati hunian dan menyiapkan pendapatannya untuk menyicil rumah pertamanya jadi terhambat.

“Di sini posisinya bukan cuma untuk rumah yang sudah dibangun, tapi ada yang orangnya juga sudah ready untuk akad. Sebelumnya mereka sudah dijanjikan bisa akad, sudah dijanjikan hal-hal lainnya, mereka juga sudah siap untuk pindah rumah segala macam, rumahnya sudah mereka lihat, tapi rumahnya belum bisa ditempatin karena memang belum bisa akad,” jelas Gena.

Terhentinya pembangunan oleh pengembang tak hanya dirasakan Riscon Realty. Pengembang Delta Group  mengalami penghentian pembangunan pada proyeknya di Bogor. Namun, untuk jumlah rumah yang sudah dibangun, Direktur Utama Delta Group Endang Kawidjaja belum bisa menyebutkan.

Endang mengatakan bahwa rumah yang sudah dibangun untuk skema pembiayaan FLPP tak bisa begitu saja digeser untuk dibiayai melalui skema lain. Ada sejumlah aturan berbeda dan jumlah cicilan yang bisa jadi lebih tinggi dan akhirnya memberatkan konsumen.

“Kalau begini ada potensi jadi banyak yang batal, karena mereka mampunya bayar dengan aturan yang ada di skema FLPP,” sambung Endang.

Salah satu strategi yang digunakan Delta Group adalah menggeser skema yang tadinya menggunakan FLPP menjadi menggunakan skema lain seperti Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT).\

“Proyek yang di Cilegon dan beberapa yang Bogor sedang kami coba kondisikan kalau-kalau bisa geser ke skema lain, kalau bisa,” kata Endang.


Sumber : ekonomi.bisnis.com


Baca Artikel Terkait
Berita Terkini | 24 Februari 2020
Basuki Pastikan Empat Program Perumahan Berlanjut hingga 2024
JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono memastikan empat program perumahan terus berlanjut untuk lima tahun ke depan. “Kami terus mendorong program pembangunan perumahan tahun 2020 hingga 2024 mendatang,” tegas Basuki dalam keterangan tertulisnya kepada Kompas.com, Jumat (21/2/2020). Keempat program perumahan tersebut adalah 1,5Baca Selengkapnya
Berita Terkini | 24 Februari 2020
Transaksi IPEX 2020 Tembus Target, Capai Rp5,2 Triliun
Bisnis.com, JAKARTA — Tingkat kunjungan ke pameran Indonesia Property Expo (IPEX) 2020 yang lebih tinggi dibandingkan dengan 2019, mendorong jumlah transaksi pembelian hunian di acara tersebut menembus target.Vice President PT Adhouse Clarion Events Gad Permata menyebut cukupmening terkejut dengan hasil capaian tahun ini, jika dibandingkan dengan pada tahun-tahun sebelumnya. HinggaBaca Selengkapnya
Berita Terkini | 24 Februari 2020
LAMPAUI TARGET ,BTN RAIH POTENSI KREDIT BARU RP 4,56 TRILIUN DALAM GELARAN IPEX KE 20
Jakarta, 23 Februari 2020. Gelaran Indonesia Properti Expo menjadi ajang bagi  PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk untuk menggenjot penyaluran Kredit Pemilikan Rumah atau KPR pada awal tahun 2020 ini. Dengan mengandalkan aneka promosi, diantaranya suku bunga KPR yang terjangkau hasil kolaborasi dengan mitra pengembang, dan diskon biaya asuransi, provisiBaca Selengkapnya