(0)



Program Inklusi Keuangan - Ayo ke Bank
Program Promo | 16 Oktober 2018
The Consultative Group to Assist the Poor (CGAP-GPFI) mendefinisikan inklusif keuangan adalah suatu kondisi dimana semua orang berusia kerja mampu mendapatkan akses yang efektif terhadap kredit, tabungan, sistem pembayaran dan asuransi dari seluruh penyedia layanan finansial. Akses yang efektif juga termasuk layanan yang nyaman dan bertanggung jawab, pada harga yang terjangkau untuk masyarakat dan berkelanjutan untuk penyedia. Diharapkan pada akhirnya, masyarakat dapat memanfaatkan layanan finansial yang formal daripada layanan finansial yang informal.

Bank Indonesia (BI) membuat sebuah kebijakan untuk meningkatkan inklusif finansial yang disebut dengan : kebijakan keuangan inklusif. Kebijakan tersebut berbentuk pendalaman layanan keuangan (financial service deepening) yang menyasar orang-orang kelas menengah bawah. Jadi layanan keuangan di Indonesia tidak hanya untuk kelas menengah atas, tetapi juga kelas menengah bawah. Setiap Warga Negara Indonesia berhak untuk mendapatkan kemudahan akses terhadap produk finansial. Bank Indonesia memiliki sebuah indeks yang bertujuan untuk mengukur tingkat inklusif keuangan yang disebut degan IKI – Indeks Inklusif Keuangan. IKI terdiri dari tiga variabel utama yaitu : akses (access), penggunaan (usage) dan kualitas (quality).

Dilansir dari website resmi Bank Indonesia, kondisi inklusif keuangan  diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
  1. Meningkatkan efisiensi ekonomi.
  2. Mendukung stabilitas sistem keuangan.
  3. Mengurangi shadow bankingatau irresponsible finance.
  4. Mendukung pendalaman pasar keuangan.
  5. Memberikan potensi pasar baru bagi perbankan.
  6. Mendukung peningkatan Human Development Index(HDI) Indonesia.
  7. Berkontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi lokal dan nasional yang sustain dan berkelanjutan.
  8. Mengurangi kesenjangan (inequality) dan rigiditas low income trap, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang pada akhirnya berujung pada penurunan tingkat kemiskinan

Strategi yang digunakan oleh Bank Indonesia untuk meningkatkan keuangan inklusif adalah SNKI – Strategi Nasional Keuangan Inklusif yang terdiri dari 6 pilar. Keenam pilar tersebut adalah:
Edukasi Keuangan : memberikan pengetahuan dan kesadaran tentang ragam produk dan jasa keuangan, pengetahuan dan kesadaran tentang risiko terkait dengan produk keuangan, perlindungan nasabah dan keterampilan mengelola keuangan.
Fasilitas Keuangan Publik : memberikan subsidi dan bantuan nasional, pemverdayaan masyarakat dan pemberdayaan UMKM.
Pemetaan Informasi Keuangan : pemetaan dilakukan dengan meningkatkan kapasitas, sistem jaminan alternatif, penyediaan layanan kredit yang lebih sederhana dan identifikasi nasabah potensial.
Kebijakan / Peraturan yang Mendukung : membuat kebijakan mendorong sosialisasi produk jasa keuangan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, menyusun skema produk yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, mendorong perubahan ketentuan dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian secara proporsional, menyusun peraturan mekanisme penyaluran dana bantuan melalui perbankan, memperkuat landasan hukum untuk meningkatkan perlindungan konsumen jasa keuangan dan menyusun kajian yang berkaitan dengan keuangan inklusif untuk menentukan arah kebijakan secara berkelanjutan.
Fasilitas Intermediasi & Saluran Distribusi dengan memfasilitasi forum intermediasi dengan mempertemukan lembaga keuangan dengan kelompok masyarakat produktif (layak dan unbanked) untuk mengatasi masalah informasi yang asimetris, peningkatan kerjasama antar lembaga keuangan untuk meningkatkan skala usaha, dan eksplorasi berbagai kemungkinan produk, layanan, jasa dan saluran distribusi inovatif dengan tetap memberikan perhatian pada prinsip kehati-hatian.
Perlindungan Konsumen dengan melakukan transparansi produk, penanganan keluhan nasabah, mediasi, dan edukasi konsumen.

Mengapa Anda Perlu Literasi Keuangan

Literasi keuangan (financial literacy) adalah hal penting yang seharusnya dimiliki oleh setiap orang. Seseorang dengan literasi keuangan yang baik (well literate), akan mampu melihat uang dengan sudut pandang yang berbeda dan memiliki kendali atas kondisi keuangannya. Orang tersebut akan tahu apa yang harus dilakukan dengan uang yang sedang dimiliki, akan dimiliki dan bagaimana cara memanfaatkan uang agar dirinya tidak diperbudak oleh uang.

Sumber : finansialku.com

Baca Artikel Terkait
Program Promo | 13 Juni 2023
KAR Spesial Tahun Ajaran Baru
Keuntungan:Diskon 50% biaya provisi Diskon 50% biaya administrasiBiaya prarealisasi masuk plafon kredit atau dipotong dari hasil pencairanBebas biaya pinalti untuk kompensasiDebitur yang telah akad kredit dan telah cair berhak mendapatkan saldo LinkAja sebesar:PlafondSaldo LinkAja> Rp150 Juta - Rp500 JutaRp250.000> Rp500 Juta - Rp1 MilyarRp350.000> Rp1 MilyarRp450.000Berlaku hingga 31 Desember 2023Berlaku costumerBaca Selengkapnya
Program Promo | 26 Mei 2023
Program Khusus untuk DJPb Kemenkeu RI
Fasilitas kredit konsumer antara lain fasilitas KPR/KPA, KAR, dan Kring BTN Payroll (aktif dan pra pensiun)Masa berlaku: Hingga 30 SeptemberBerlaku bagi:Pegawai tetap DJPb Kemenkeu RI yang memenuhi syarat sebagai berikut:1. WNI dan berdomisili di Indonesia2. Telah berusia 21 tahun atau telah menikah3. Memiliki NPWP pribadi dan melengkapi dokumen permohonan4. SyaratBaca Selengkapnya
Program Promo | 25 Mei 2023
Kring Hunian Kreasi
Pemberian Kring BTN kepada debitur KPR untuk pembelian furnitur dan kendaraan motor.Plafond                        : Maksimal hingga Rp150 JutaJangka waktu              : s.d. 8 tahun (tidak melebihi sisa kredit KPR)Promo                         : Diskon provisi 50% dan administrasi hanya Rp200.000Ketentuan lainnya       : Bagi debitur yang berminat dapat mengisi barcode di bawah iniBaca Selengkapnya